Cianjur, Mengenang Keindahan Suasana Kehidupan di Perkebunan Teh Tahun 1980-an

Cianjur, Mengenang Keindahan Suasana Kehidupan di Perkebunan Teh Tahun 1980-an

Suasana kantor Afdeling Tanawatee 1 Perkebunan Gedeh, Cugenang Cianjur / /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Ada cerita mengenang keindahan kehidupan pada perkebunan teh di Cianjur tahun 1980-an, baik di perkebunan negara maupun perkebunan swasta.

 

Beberapa kalangan senioren perkebunan di Jawa Barat kepada DeskJabar, Jumat, 11 Februari 2022, mengatakan mengenang, masa-masa golden era Indonesia tahun 1980-an, usaha bisnis teh sedang memuncak. Bagusnya bisnis teh Indonesia kala itu, memberikan pemasukan tinggi bagi negara maupun berpengaruh bagi kehidupan masyarakat perkebunan.

Di luar urusan ekonomi, ada kenangan aspek sosial-budaya masyarakat perkebunan teh, misalnya di Cianjur pada tahun 1980-an. Dikatakan beberapa tenaga lapangan Perkebunan Gedeh, bahwa tahun 1980-an merupakan masa-masa kenangan indah bagi kehidupan masyarakat perkebunan teh.

 

Perkebunan Gedeh merupakan salah satu unit perkebunan milik negara yang dikelola PT Perkebunan Nusantara VIII atau disingkat PTPN VIII, berlokasi di Cugenang, Cianjur, kaki Gunung Gede. Beberapa pekerja lapangan di Perkebunan Gedeh mengingat suasana masa-masa kecil mereka sekitar tahun 1982-1983.

Sebab, umumnya pekerja lapangan di perkebunan, berasal dari keluarga secara turun temurun. Misalnya ditunjukan, bangunan kantor Afdeling Tanawattee 1, yang dahulunya digunakan koperasi karyawan Perkebunan Gedeh.

PTPN VIII Perkebunan Gedeh, Cugenang, Cianjur Kodar Solihat/DeskJabar

Mereka pun mengenang suasana bangunan ini, masa-masa awal tahun 1980-an, dimana televisi masih langka di perkebunan.  Ketika itu, pada tiang bangunan itu dipasang sebuah televisi, dimana para karyawan golongan tenaga lapangan biasa menonton bersama. “Nontonnya sekitar pukul 17.00 WIB lebih terutama setelah maghrib sampai pukul 21.00 WIB, seiring listrik jadwal dimatikan karena waktu itu masih menggunakan diesel,” kenang beberapa pekerja lapangan Perkebunan Gedeh.

 

Beberapa tenaga lapangan Perkebunan Gedeh juga mengingat, dan mengatakan sebenarnya rindu suasana kehidupan di perkebunan tahun 1980-an. Mereka mengingat, kehidupan di perkebunan teh, suasana kekeluargaan diantara kehidupan karyawan di perkebunan sangat erat.

Untuk ke sekolah, disebutkan, waktu itu anak-anak para karyawan perkebunan menggunakan truk perkebunan ke Cianjur. Berangkat diantar sekitar pukul 06.00 WIB dan kembali dijemput siang harinya, khususnya pelajar SD dan SMP.

“Kalangan masyarakat sekitar sekolah sudah hafal, kalau ada anak-anak turun dari truk ke sekolah, itulah anak-anak perkebunan,” ujar salah seorang pekerja Perkebunan Gedeh sambil tersenyum-senyum.

Ketua Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) Jawa Barat-Banten, Slamet Bangsadikusumah, mengatakan, bahwa suasana kehidupan di perkebunan teh memang melekat dengan aspek sosial-budaya dan lingkungan. Kehidupan bisnis usaha perkebunan yang kuat, memunculkan banyak pengaruh secara berantai, baik bagi ekonomi negara, insan perkebunan, yang dirasakan pengaruhnya oleh masyarakat sekitar.

 

“Ketahanan bisnis perkebunan yang kuat, bukan hanya ekonomi, juga terhadap kuatnya aspek sosial-budaya masyarakat, serta kelestarian lingkungan suatu wilayah,” ucap Slamet Bansadikusumah, yang mantan Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PTPN VIII.

 

Sumber :
https://deskjabar.pikiran-rakyat.com/jabar/pr-1133708450/cianjur-mengenang-keindahan-suasana-kehidupan-di-perkebunan-teh-tahun-1980-an?page=3

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *