Naik Gunung Lebih Nyaman dengan Sabertooth mitra binaan PTPN VIII

Naik Gunung Lebih Nyaman dengan Sabertooth mitra binaan PTPN VIII

Naik Gunung merupakan salah satu olahraga ekstrim yang sangat popular di dunia, apalagi saat mendekati akhir pekan, banyak orang yang ingin menjauh dari penat ny kota sejenak dan menikmati alam.

Namun berbeda dari liburan di Kota, bertualang di alam membutuhkan perlengkapan dan persiapan yang matang agar lebih aman dan nyaman. Maka dari itu perlengkapan untuk aktivitas naik gunung dirancang dengan bahan yang kuat namun tetap leluasa bergerak dan sesuai dengan medan yang ditempuh.

Salah satu produk local yang menyediakan gear untuk kegiatan outdoor khususnya sandal gunung adalah Sabertooth. SABERTOOTH adalah mitra binaan PKBL PTPN VIII sejak tahun 2007 Dengan nilai bantuan senilai Rp. 25,000,000 dan selanjutnya senilai Rp. 100,000,000 yang memproduksi sandal gunung berkonsep Traventure (Travelling Adventure), yaitu sandal diproduksi dengan standar “Mountaineering base technology”, yaitu kualitas proses pembuatan serta bahan baku khusus penggunaan “outdoor activities” dengan desain yang stylish, sehingga menghasilkan standar ketahanan serta kenyamanan maksimal.

Didirikan pada tahun 2006, Sabertooth Menggeluti usaha dengan merk sendiriyaitu SABERTOOTH traveling adventure 2009. Dengan merekrut 2 orang pegawai, pemasaran ditawarkan hanya kepada kenalan dan relasi saja. Namun pada tahun 2010 mulai mencari marketing yg kompeten di bidang peralatan gunung dan outdoor. Puncak nya tahun 2014 penjualan tembus 4000-5000 pasang per bulan,

Setelah transisi pemasaran berubah dari era offline ke online akhir nya sampai sekarang pemasaran fokus ke online dari thn 2017-2019. Omset nya berkisar 150jt -200jt per bulan. Produk dari Sabertooth sendiri sudah melewati uji test oleh pihak ketiga yang berkompeten dari panasnya gurun Yordania, berpasir serta asinnya air laut di pesisir maluku, derasnya sungai salu uro di pedalaman Sulawesi, dalamnya gua di Laos dan terjalnya lusinan gunung di Indonesia hingga gunung tertinggi di Indochina serta diliput berbagai media cetak dan elektronik.

           

Namun Karena kondisi pandemic, omsetnya sempat menurun drastis menjadi. Tahun 2020 pemilik usaha melakukan perbaikan sistem dengan memperbaiki management dengan membentuk team yang  setiap divisi diberikan tanggungjawab untuk bekerja di bidangnya masing-masing, diantaranya terdapat divisi produksi, pemasaran, promosi dan sosmed, dll. Target yang diharapkan dengan perbaikan management bisa meningkatkan kembali penjualan. Dan sekarang selain penjualan online  sudah mulai menjajakan kembali ke pasar offline.

 

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *