Manajemen PTPN VIII mengevakuasi korban Banjir Bandang di Gunung Mas Puncak Bogor

Manajemen PTPN VIII mengevakuasi korban Banjir Bandang di Gunung Mas Puncak Bogor

 

Bogor, Perumahan karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII di Kampung Rawa Dulang RT 02 RW 03, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua Gunung Mas, Kabupaten Bogor terkena musibah banjir bandang akibat tanah longsor menghalangi laju air di Sungai Cisampay.

Arus air yang mengalir ke Sungai Cisampay berasal dari Curug Cisampay dan Curug Karikil. Pada hari Selasa tanggal 20 Januari 2021 lebih kurang pukul 09.15 WIB, terjadi gemuruh disertai aliran air yang cukup besar ke pemukiman karyawan di Blok C Kebun Gunung Mas.

Berdasarkan hasil investigasi sementara, banjir bandang diakibatkan karena longsoran di hulu sungai karena curah hujan yang tinggi selama 3 (tiga) hari terakhir, hal ini terlihat dari material banjir berupa pohon dan batu yang terbawa arus.

Direktur Utama PTPN VIII Mohammad Yudayat dan SEVP Business Support Hariyanto langsung meninjau ke lapangan untuk memimpin evakuasi dan penyaluran bantuan darurat untuk korban banjir bandang. Manajemen PTPN VIII juga langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan berkerjasama dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kec. Cisarua berserta Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tim Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Dinas Kesehatan, Dinas PUPR dan ormas-ormas setempat.

Mohammad Yudayat menyatakan “Alhamdulillah seluruh pengungsi sudah tertangani dan akan direlokasi ke tempat yang lebih aman sementara ini, Manajemen Kebun Gunung Mas dan Manajemen Unit Agrowisata menjadi garda terdepan dalam memastikan keselamatan dan kesehatan seluruh pengungsi. Saya ucapkan terima kasih seluruh pihak yang telah membantu dalam tanggap darurat, semoga kita dijauhkan dari bencana / wabah / kesulitan2 lainnya. Mari selalu berdo’a dan berusaha.”

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, berdasarkan hasil inventarisasi Manajemen Kebun Gunung Mas, sekitar 300 KK atau lebih kurang 900 orang saat ini mengungsi di wilayah Agrowisata Kebun Gunung Mas dan sudah ditempatkan di villa-villa serta pondokan di dalam area Agrowisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Posko relawan dan posko penerimaan bantuan sudah dibangun dan dipusatkan di Aula Wisma Affandi untuk memudahkan penyaluran. Di lokasi juga sudah dibuat dapur umum dan dapur air di beberapa titik.

Bencana banjir dan erosi lahan menjadi kekhawatiran pihak PTPN VIII selama ini, diharapkan dikemudian hari tidak ada lagi alih fungsi lahan berupa lahan garapan maupun bangunan-bangunan liar yang tidak memiliki Ijin Mendirikan bangunan (IMB) di areal strategis yang menjadi daerah resapan air. (Corporate Communication)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *