Lagi, Starbucks Borong Teh Senilai Rp 7,11 Miliar dari BUMN Indonesia

Lagi, Starbucks Borong Teh Senilai Rp 7,11 Miliar dari BUMN Indonesia

Pelepasan ekspor perdana 2022 produk teh PTPN Group ke Seattle, Amerika Serikat, pada Jumat (1/4/2022).(Dok.PTPN Group)

KOMPAS.com – Starbucks Corporation kembali membeli produk teh dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.

Perusahaan multinasional yang berbasis di Amerika Serikat (AS) tersebut melanjutkan pembelian teh produksi Perkebunan Nusantara Group pada tahun 2022. Diborongnya teh asal Indonesia oleh Starbucks ini ditandai dengan pelepasan ekspor perdana 2022 produk teh PTPN Group ke Seattle, Amerika Serikat.

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dwi Sutoro melepas langsung ekspor tersebut di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (1/4/2022). Total nilai perdagangan internasional tersebut mencapai 496.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau berkisar Rp 7,11 miliar (asumsi kurs Rp 14.360 per 1 dollar AS).

“Holding Perkebunan Nusantara sukses meningkatkan kinerja ekspor, khususnya komoditi teh ke AS,” ujar Dwi Sutoro dalam keterangannya, Jumat (1/4/2022). Keberhasilan penjualan komoditi teh ke Starbucks ini melanjutkan tren pada pada tahun-tahun sebelumnya.

Tercatat pada tahun lalu, total nilai penjualan mencapai 322.000 dollar AS atau sekitar Rp 4,62 miliar. Berdasarkan data tersebut, Holding Perkebunan Nusantara mampu meningkatkan nilai kontrak penjualan teh sebesar 54 persen pada tahun 2022. “Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Holding Perkebunan Nusantara dalam memproduksi teh sesuai standar kualitas pasar internasional,” sambung Dwi Sutoro.

Dia menjelaskan, Starbucks memiliki standar pemenuhan kualitas yang tinggi, khususnya kelolosan uji mikrobiologi, tea tasting, dan keamanan pangan. Kedai kopi dan teh internasional ini memercayai Laboratorium Eurofins (Eurofins) yang berlokasi di Jerman dalam pengujian teh produksi Holding Perkebunan Nusantara. Hasilnya, produk teh tersebut layak dan memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan.

“Kami telah melakukan pengapalan teh ke pusat Starbucks di Seattle, AS pada 1 April 2022 ini. Pengapalan tersebut dapat terlaksana setelah kami menerima hasil kelayakan dari Eurofins,” ucap Dwi Sutoro. Beberapa tahun belakangan ini produk teh dari PTPN Group telah mendunia bersama Starbucks. Teh hasil perkebunan tanah air ini telah menyebar ke lebih 32.000 kedai di 79 negara. Pencapaian ini tak hanya memperbaiki kinerja bisnis PTPN Group, namun juga dapat memenuhi kebutuhan teh di pasar dunia yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemasukan dan devisa negara.

“Kami bersyukur, Starbucks melanjutkan kontrak pembelian teh dengan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero),” tandasnya.

Sesuai data pemerintah tahun 2021, market share teh asal Indonesia secara global adalah sebesar 2 persen. “Keberhasilan kami mendapatkan buyer dari AS ini, akan menjaga kontribusi subsektor perkebunan terhadap total ekspor, serta melanjutkan tren surplus neraca perdagangan,” kata Dwi Sutoro.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Lagi, Starbucks Borong Teh Senilai Rp 7,11 Miliar dari BUMN Indonesia”, Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/04/01/195037526/lagi-starbucks-borong-teh-senilai-rp-711-miliar-dari-bumn-indonesia?page=all.
Penulis : Muhammad Choirul Anwar
Editor : Muhammad Choirul Anwar

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *