Perluas Bisnis, PTPN VIII Membuka Lahan Kerja Melalui Pariwisata

Perluas Bisnis, PTPN VIII Membuka Lahan Kerja Melalui Pariwisata

PTPN VIII Ciater, Subang sebagai perkebunan di Jawa Barat yang ikon usaha nya adalah kebun teh juga memiliki bidang usaha wisata agro di beberapa berupa pondokan dan wisata edukasi untuk melihat proses pengolahan teh dan hiking/tea walk. Dengan tetap memiliki visi mengutamakan sustainable ecosystem  dan suistanble developing karena keberlangsungan ekosistem dan lingkungan adalah tanggungjawab seluruh pihak.

 

Masing – masing tempat wisata menawarkan atraksi wisata yang berbeda berbeda mulai dari restoran, wahana permainan dan banyak lagi, berbagai tanggapan pun muncul dengan adanya pembangunan tempat wisata khususnya di daerah Ciater dan Kawasan PTPN VIII. Selain itu dengan adanya pembangunan wisata juga berdampak pada area sekitar tempat wisata tersebut.

Menurut pengelola D’CASTELLO Bapak Mugi selaku manager menutur kan “ adanya D’CASTELLO penyerapan tenaga kerja bisa menjadi lebih besar khususnya untuk warga Ciater, selain itu industri pendukung pariwisata lain nya seperti industri kreatif, kuliner bisa ikut terangkat dan juga dalam hal branding untuk kabupaten Subang karena kita mengenal kan pada wisatwan bahwa D’CASTELLO berada di Kab.Subang bukan di Kab.Bandung barat, dan dari dinas Kab. Subang pun sudah diakui bahwa dengan adanya D’CASTELLO yang belum satu tahun ini cukup mendongkrak Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) di kabupaten Subang”

 

Ada beberapa desa yang ikut merasakan perkembangan dari pembangunan tempat wisata “dengan adanya tempat wisata baru sangat membantu untuk warga sekitar, termasuk anak saya sendiri sudah 1 tahun bekerja di D’CASTELLO dan bisa membantu saya sebagai orang tua, saya bersyukur karena  selain anak saya yang bisa bekerja teman” nya pun yang satu desa bisa bekerja, dan untuk warga lain pun bisa membuka usaha disekitar tempat wisata yang dapat menambah pengasilan warga disini” ujar Ntay Sutarya masyarakat desa Cisaat.

Para pengelola wisata yang bekerjasama dengan pihak PTPN VIII pun turut memberikan tanggapan nya “karena adanya area yang dahulunya di kelola oleh agrowisata dan sempat ditawarkan kepada kita, saya melihat spot atau area yang Bukit Rindu ini sangat baik dengan view landscape yang indah, membuat saya tertarik untuk mengembangkan wisata di area ini, tenaga kerja yang ada disini berasal dari warga sekitar karena saya rasa dengan memperkerjakan warga sekitar kita bisa membantu ekonomi warga sekitar semisal dari 10 keluarga kita bisa menyerap masing-masing 1 orang dari 10 keluarga tersebut, kami juga berusaha untuk selalu berpartisipasi dalam kegiatan yang di adakan oleh masyarakat. dan kami harap dengan adanya pembangunan wisata bukit rindu ini membuat wisatawan senang untuk datang ke daerah Ciater karena dapat memberikan pemasukan baik untuk warga atau pun pemerintah setempat” ujar Ibu Fanny selaku penngelola Bukit Rindu.

 

Pengembangan wisata yang terus berkembang di daerah Ciater menggeliatkan roda perekonomian masyarakat untuk ikut serta dalam proses pariwisata ini .

“untuk The Ranch kita sangat menjual view disini dan tidak ada perubahan banyak untuk area karena kita memanfaatkan apa yang sudah ada di sini mulai dari kontur tanah pun kita tidak rubah sama sekali untuk menjaga keaslian alam, kami juga sangat concern terhadap masyarakat dengan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat sekitar, untuk bantuan masyarakat tentatif dalam artian menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dan untuk pengembangan wahana pihak kami tidak asal membuat karena sekali lagi kita tidak mau merusak kontur tanah yang ada dan hanya akan membuat wahana dengan mengikuti kontur tanah awal” ucap Yuni manager DE RANCH.

“pemilihan area yang sekarang menjadi ASTRO hasil kajian dari pak Asep sendiri karena selain dari sisi bisnis nya pa Asep ingin membangun fasilitas umum seperti masjid, toilet umum yang dibebaskan untuk semua orang alias gratis, karena kalau dilihat dari awal pembangunan sampai sekarang daerah sekitar ASTRO menjadi lebih hidup yang sebelumnya gelap dan tidak kondusif dengan premanisme begitu kita berdiri menjadi lebih terkordinir, untuk CSR kita bekerja sama dengan pihak kecamatan untuk membantu masyarakat, kita pun hampir 90% yang bekerja disini adalah asli masyarakat Ciater, Subang. Dan untuk Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) sudah mulai masuk ke kita kedepannya akan dibuatkan teras UMKM di peruntukan untuk warga kabupaten Subang dan kabupaten Bandung, setiap ada event atau acara disini selalu melibatkan masyarakat Ciater dan selalu membantu untuk memberi bantuan untuk masyarakat Ciater yang mengajukan proposal ke kita” ujar Ujo selaku manager ASTRO.

Masyarakat pun membenarkan pernyataan yang sudah di sampaikan oleh pihak pengelola wisata “ sebelumnya di Ciater hanya ada wisata pemandian air panas dan sekarang sudah ada tempat wisata membuat saya terutama bisa mendapatkan penghasilan lagi setelah sebelumnya menganggur, masyarakat lain bisa membuka usaha untuk membantu keluarga masing – masing”

Dengan beberapa penyampaian dari pengelola tempat wisata yang ada di area kebun Ciater PTPN VIII akan dapat menambah minat para masyarakat untuk tetap berkontribusi dalam pengembangan pariwisata khususnya Kab. Subang

 

 

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *