Ngopi Bareng #14 : Agrowisata Gunung Mas……………We Are Sitting Not “Sleeping” in the Gold Mine….

Ngopi Bareng #14 : Agrowisata Gunung Mas……………We Are Sitting Not “Sleeping” in the Gold Mine….

Assalamualaikum wr wb

Selamat pagi para Eighters, salam sehat selalu dan salam Tangguh Pantang Menyerah…….

Hari ini tepat Sabtu tanggal 3 September 2022, pak Wamen I KBUMN – Pak Pahala Mansyuri beserta Pak Asdep Perkebunan dan Kehutanan KBUMN berkunjung ke area agrowisata Gunung Mas, salah satu area wisata yang dikelola oleh unit Agrowisata PTPN VIII yang saat ini lagi “viral” atau “booming” karena adanya tambahan beberapa wahana baru di sana.

Seperti pernah saya tulis di Ngopi Bareng # 1, bahwa salah satu permasalahan yang saat ini melanda PTPN VIII adalah SDM. Beberapa kebijakan maupun program untuk lebih memberdayakan dan mengoptimalkan kinerja SDM PTPN VIII telah saya coba lakukan dan saya jalankan. Salah satu yang terhangat “fresh from the oven” adalah Job Tender yang saya tulis di Ngopi Bareng sebelumnya. Namun sebenarnya, jauh sebelum itu saya melihat ada hal mendesak yang harus saya putuskan saat saya masih beberapa bulan memegang Amanah sebagai komandan PTPN VIII.  Saya melihat ada potensi yang bisa di-speed up secara cepat di PTPN VIII, yakni unit agrowisata dan unit Industri Hilir Teh yang digawangi oleh Pak Hikmat Eka dan Pak Gama.

Saya membayangkan diri saya seperti Erik Ten Hag – Manager Klub Bola Manchester United yang baru direkrut oleh para pemimpin Old Trafford. Dia tidak segan membangkucadangkan Cristiano Ronaldo, walaupun si CR7 ini adalah peraih ballon d’or sebanyak 5 kali. Dia ingin agar di squadnya para pemain asuhannya satu frekwensi dengan dia. Jadilah dia lebih mempercayakan lini depannya kepada Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Anthony Elanga. Rupanya si Erik ini juga penganut mazab : superteam adalah lebih baik dari pada superman, apalagi kalau sudah sehati….

Saya mengganti pak Hikmat Eka yang akan memasuki masa pensiun dalam beberapa bulan ke depan. Pak Hikmat Eka ini sebenarnya sudah saya kenal lama sejak saya masih di KBUMN, saat beliau masih sangat aktif di Forum Humas BUMN.  Saya memutuskan tidak mengganti pak Gama, karena saya melihat “casingnya” sudah sangat cocok bergerak di industri retail, profilnya sudah marketing banget, sampai     sering dipanggil “A Cong”.  On top of that, performanya juga masih cukup baik. Pengganti pak Hikmat adalah Eighters Millenial yakni Mas Reza yang usianya belum genap 40 tahun. Sekarang saya punya tombak kembar yaitu mas Reza sebagai striker  untuk “menjebol“  gawang bisnis Agrowisata dan Pak A Cong untuk menjebol gawang bisnis distribusi dan retail industri hilir teh.  Ibarat dua striker senior-junior di PSG : Messi dan Mbappe….!

Saya minta kepada temen-temen BoM untuk memberikan ruang manuver buat striker-striker baru  ini.  Untuk menambah ruang gerak bagi berkembangnya inovasi dan kreasi dalam rangka menggenjot kinerja, disepakati dibuat Strategic Business Unit (SBU).  SBU yang dibentuk ini diberikan keleluasaan yang lebih dibandingkan unit-unit lainnya seperti kebebasan baik dari sisi operasional maupun finansialnya. Percuma kita punya striker handal tetapi gizinya cuma dikasih mie ayam karena dompet kosong, sedangkan lawan kita dikasih sirloin steak sama manajernya….Baru setengah main sudah gak kuat kejar bola……..!

Nah kalau bicara tentang manager agrowisata PTPN VIII yang baru ini, saya mendengar bahwa mas Reza ini salah satu pencetus brand Kafe “Walini By Me” yang saat ini sedang kita daftarkan brandnya ke Dirjen HAKI. Kenapa saya lakukan penggantian dengan Eighters generasi millenial ? Ya jawabannya adalah saya ingin meraih oportuniti atau peluang sebesar-besarnya atas fenomena ledakan ekonomi yang digaungkan oleh Prof. Rhenald Kasali yakni “Ledakan Wisata Luar Ruang” yang saat ini melanda dunia ekonomi nasional pasca pandemi Covid 19.  Kayaknya masyarakat benar-benar dendam untuk keluar rumah setelah 2 tahun kena PSBB, PPKM atau apapun namanya, intinya pembatasan kegiatan diluar rumah.  Bisa kita rasakan saat ini kemacetan melanda di mana-mana bukan hanya di jam-jam berangkat atau pulang kantor, di jam-jam yang lain pun kemacetan selalu terjadi. Jam kantor atau business hours jelas didominasi para pekerja atau pegawai yang relatif jelas patokannya. Jam yang lain adalah rush hours yang diramaikan oleh emak-emak yang nggak jelas kapan mulai dan berakhirnya…. Inilah sejatinya makna Recover Together, Recover Stronger,…pemulihan ekonomi akan benar-benar lebih cepat & kuat dan dinikmati semua lapisan..!

Target utama saya untuk menggenjot kinerja agrowisata PTPN VIII adalah area wisata Gunung Mas yang berada di Kabupaten Bogor. Berdasarkan data BPS Kabupaten Bogor, jumlah wisatawan baik manca negara maupun nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Bogor tahun 2017 sebanyak 7,2 juta orang, tahun 2018 naik menjadi 7,5 juta orang dan tahun 2019 naik lagi menjadi 9,4 juta orang. Fantastic!

Data ini menunjukkan bahwa sebelum pandemic covid-19 selalu terjadi peningkatan jumlah wisatawan, apalagi pasca pandemic covid-19. Dengan fenomena ledakan ekonomi wisata luar ruang, saya yakin bahwa wisatawan yang masuk ke Kabupaten Bogor khususnya di Kawasan Puncak bisa jauh lebih tinggi lagi.  Melihat data seperti ini, Gunung Mas benar-benar Gunung Emas dalam arti sesungguhnya atau The Real Gold Mine bagi para Eighters !!  Tinggal bagaimana kita bisa menggali lebih dalam menemukan kandungan emas yang lebih besar lagi. Jadi para Eighters……kita ini sedang duduk di atas Tambang Emas lho…..we are sitting in the Gold Mine…Tapi ingat, guys…Jangan sampai kita feel comfortable terus kemudian We are sleeping in the Gold Mine…!

Oleh karena itu saya minta target penerimaan agrowisata naik dari Rp 23 milyar menjadi Rp 80 milyar dan jumlah wisatawan Gunung Mas dari 750 ribu orang ke 1,5 juta orang.  Untuk mencapai target yang cukup menantang tersebut saya sering berdiskusi dengan Mas Reza dan memberikan keleluasaan untuk bermanuver sepanjang masih dalam koridor GCG. Gebrakan pertama yang dibuat oleh Mas Reza adalah membangun “Tea Bridge”. Alhamdulillah animo wisatawan sangat besar sehingga hampir tiap hari yang berkunjung ke Tea Bridge rata-rata harus ngantri cukup Panjang.

Gebrakan kedua adalah bekerjasama dengan Yokke anak perusahaan Bank Mandiri untuk digitalisasi pintu masuk.  Dari sini saja berdasarkan laporan, revenue Gunung Mas  meningkat cukup signifkan.  Berikutnya, yang sudah mulai di-release adalah Agrowisata Adventure dengan menempatkan “Kendaraan Fin Komodo” berjumlah 10 unit untuk tambahan wahana wisata di sana.  Gebrakan-gebrakan striker baru PTPN VIII ini tidak hanya disitu. Di tempat lain seperti Mess Tenjo Resmi sudah mulai ada sentuhan. Asset di Dago 92 saat ini dalam proses pembangunan Kafe dan pusat Tea Education PTPN VIII. Saya senang, rupanya para striker ini sudah mulai on fire….!

Hampir semua tambahan wahana-wahana baru tersebut memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap peningkatan jumlah wisatawan Gunung Mas. Inilah yang saya maksud menggali lebih dalam agar kita bisa mendapatkan emas lebih banyak lagi.  Bukan hanya di Freeport.  Bahkan sampai pak Wamen I KBUMN – Pak Pahala Mansyuri menyempatkan untuk berkunjung ke Gunung Mas serta mencoba wahana Fin Komodo sekaligus mampir nengok fasilitas terbaru di Gunung Mas, yaitu Bobo Cabin.  Sarana ini menempati areal kurang lebih 2 hektar dengan jumlah kamar sebanyak 30 unit. Bobo Cabin ini sejak soft launching sampai hari ini, okupasi ratenya tidak pernah di bawah 100% dan bahkan untuk nginap disana mesti nunggu antrian hingga 3 bulan kedepan. So guys, let’s make somebody else sleeping in our Gold Mine…!

Disamping berbagai gebrakan untuk meningkatkan kinerja Gunung Mas, saya juga berpesan agar Gunung Mas juga berbagi dengan masyarakat sekitarnya. Salah satunya adalah dengan menggelar vaksinasi booster, pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi Lansia dan kaum Disabilitas. Kegiatan vaksinasi ini sebenarnya sudah dilakukan sebanyak 3 kali di Gunung Mas. Dua kali Kerjasama dengan Polda Jabar dan kemarin Kerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Cisarua. Ingatlah bahwa berbagi adalah merupakan wujud dari rasa bersyukur kita. Semakin banyak bersyukur, semakin banyak rejeki yang akan dilimpahkan-Nya. Amiin.

Ok, selamat bekerja ya para Eighters yang bergabung di Gunung Mas, jaga ritme dan kecepatan, jangan lupa stay healthy  dan stay happy. Raihlah cita-cita dengan bekerja keras seperti quotes ini :

I never dreamed about success.

I worked for it.

Inshaa Allah Ngopi Bareng berikutnya kita akan ngobrol-ngobrol soal IHT.

Semoga Allah meridhoi kita semua aamiin.

 

Wassalamualaikum Wr Wb

Sindang Sirna, September 2022

 

Didik Prasetyo

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *